Amrullah, Mu'afa (2024) REFLEKSI MENGHAFALKAN AL-QUR'AN. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.
PENDAHULUAN (1).pdf
Download (21MB) | Preview
BAB 1.pdf
Download (21MB) | Preview
BAB II PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (21MB) | Request a copy
BAB III PENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only
Download (21MB) | Request a copy
Abstract
Laporan ini membahas tentang perjalanan penulis dalam menghafalkan Al-Qur'an sebanyak 5 juz yaitu Juz 1: Al-Fatihah & Al-Baqarah, Juz 15: Al-Isra'&Al-Kahfi, Juz 28: dari Al-Mujadilah-At-Tahrim, Juz 29: Al-Mulk-Al-Mursalat, dan Juz 30: An-naba-Al-Ikhlas, guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S1).
Dalam kegiatan pembelajaran tahfiz Al-Qur'an yang sesuai ajaran Nabi SAW, strategi yang digunakan dengan menggabungkan beberapa cara, antara lain: musyafahah (face to face), takrir/tikrar, muraja'ah, mudarasah dan tes. Dewasa ini banyak metode-metode yang berkembang yang telah terapkan untuk menghafalkan Al-Qur'an namun dari sekian banyak metode bentuk metode tasmi" dan "arad merupakan yang paling umum dan terbanyak dalam menghafal Al-Qur'an, salah satu keistimewaan metode ini adalah karena merupakan tradisi yang diwariskan Rasul ketika mencrima Al-Qur'an dari Jibril dan sahabatnya dalam menjaga kernutawatiran Al-Qur'an. Metode arad dicontohkan Rasul kepada sahabatnya, diantara sahabat yang telah menghatamkan Al-Qur'an dihadapannya yaitu: "Ali bin Abi Talib, Zaid bin Tsabit, Utsmân bin 'Affan, "Abdullah bin Mas'ud, Ubai bin Ka'ab, Abu Mûsâ al-Asy'ari, dan Abů al-Darda Mereka adalah rujukan Sahabat-sahabat dalam membaca Al-Qur'an dan dari mereka pula silsilah kemutawatiran qira åt Al-Qur'an.
Penulis menggunakan metode tasmi didalam proses menghafalkan al-qur'an. Metode tasmi sendiri ada dua bentuk yaitu pertama, kita mendengar ayat-ayat yang akan dihafal dari bacaan guru, ini dapat dilakukan terutama bagi penghafal tuna netra atau anak-anak di Sekolah Dasar. Dalam hal seperti ini, guru dituntut berperan aktif. Kedua, merekam terlebih dahulu ayat yang akan dihafal kedaları pita kasset, MP3, MP4, komputer, dan lain-lain sesuai kebutuhan dan kemampuannya, kemudian kaset diputar untuk didengarkan sambil mengikuti perlahan- lahan, kemudian diulang lagi dan diulang lagi sampai ayat-ayat tersebut betul-betul hafal di luar kepala, yang dipadukan dengan metode tikrar yaitu metode dengan membaca ayat yang dihafal berulangkali 5-20 kali hingga menjadi hafalan yang kuat dan jangka panjang
Hasilnya penulis merasakan efek dari menggunakan metode ini sangat membantu hafalan untuk bertahan lebih lama terkhusus ketika kita berusaha murojaah dengan menggunakan irama atau qori yang sama.
Oleh karena itu, metode tasmi yang dipadukan dengan tikrar oleh penulis melibatkan mendengarkan bacaan guru atau murottal secara berulang begitu juga dengan membacanya, menghasilkan efek yang membantu dalam mempertahankan hafalan lebih lama, terutama saat murojaah.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya bagi mereka yang ingin mempelajari dan menghafalkan Al-Qur'an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Student ID: | 202010570311042 |
Keywords: | Kata kunci: Al-Qur'an, Tahfidz, Hafiz |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Islamic Studies > Department of Arabic Languange Education (88204) |
Depositing User: | 202010570311042 muafaamrullah |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 04:07 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 04:07 |
URI: | https://eprints.umm.ac.id/id/eprint/8549 |