MONITORING GAS METANA YANG DIHASILKAN PADA BIOGAS DI DESA BOCEK KEC KARANGPLOSO

Pemanfaatan sampah sebagai energi alternatif masih sangat rendah, hanya sekitar 1.600 MW atau setara dengan sekitar 3,25% dari potensi yang ada. Sejumlah pembangkit listrik tenaga biogas kecil telah dibangun [1]. Pemantauan gas metana yang dihasilkan oleh instalasi biogas di desa Bocek, kacamatan Karangploso penting dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi produksi biogas. Data dikumpulkan untuk analisis konsentrasi metana, Menggunakan Sensor gas Figaro TGS2611 sebagai pendeteksi sebaran gas metana. Mikrokontroler Arduino Uno akan mengolah data input dari sensor TGS2611 untuk di proses dan kemudian di tampilkan pada layar Organic Light-Emitting (OLED) sebagai sebuah outputan berupa informasi konsentrasi gas metana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi metana dari pembangkit biogas sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, kelembaban dan komposisi bahan baku. Studi ini menyoroti pentingnya pemantauan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi produksi biogas dan meminimalkan dampak gas rumah kaca terhadap lingkungan.