PENERAPAN ASAS NEBIS IN IDEM DALAM PENANGANAN PERKARA SENGKETA TANAH MELALUI PENGADILAN (Studi Kasus Putusan No. 3320 K/Pdt/2018 Jo Putusan No. 5/PDT/2018/PT Amb)

Nebis in Idem merupakan salah satu asas dalam Hukum Perdata yang menjelaskan bahwa sebuah perkara dengan obyek sama, para pihak sama dan materi pokok perkara yang sama, yang diputus oleh pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang mengabulkan atau menolak, tidak dapat diperiksa kembali untuk kedua kalinya. Namun dalam penerapan asas ini sendiri menemukan perbedaan pendapat antara putusan yang satu dan lainnya. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan asas nebis in idem dalam penanganan perkara sengketa tanah di pengadilan serta pertimbangan Majelis Hakim Pengadilam Tinggi dan Majelis Makamah Agung terkait penerapan asas nebis in idem dalam penanganan perkara sengketa tanah pada putusan No. 3320 K/Pdt/2018 Jo Putusan No. 5/PDT/2018/PT Amb. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatis dan menggunakan bahan hukum primer, sekunder yang didapatkan melalui kepustakaan untuk menjawab permasalahan terkait penerapan asas nebis in idem, kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa asas nebis in idem jika tuntutan didasarkan pada alasan yang sama, diajukan oleh dan terhadap pihak- pihak yang sama, perkara yang diajukan dalam hubungan yang sama dan perkara yang diajukan telah diputus oleh pengadilan yang sama dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap tetapi oleh Pemohon diajukan kembali untuk kedua kalinya. Serta dalam penerapannya pada kasus yang diangkat peneliti bahwa terdapat perbedaan disetiap putusannya dalam hal ini putusan tingkat pertama menolak gugatan dan menyatakan nebis in idem namun pada tingkat banding menolak putusan tingkat pertama dan menyatakan bahwa gugatan yang diajukan bukan merupakan nebis in idem namun pada putusan tingkat akhir justru bertentangan dengan putusan banding dan bersesuaian dengan putusan tingkat pertama yang menyatakan nebis in idem.