ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF DALAM MENYELESAIKAN SOAL SETARA PISA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PERSEPTIF DAN RESEPTIF

Pemikiran reflektif, suatu bentuk kognitif tingkat tinggi, memerlukan kemajuan sistematis dari langkah-langkah logis dan rasional yang berakar pada metode ilmiah. Proses ini melibatkan pendefinisian, analisis, dan penyelesaian masalah melalui pendekatan metodis (Maharani, 2019). Berpikir reflektif mencakup proses pengambilan keputusan yang terinformasi dan logis mengenai pendidikan, diikuti dengan evaluasi atas keputusan tersebut. Kemampuan untuk berpikir reflektif melibatkan kemampuan untuk menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman sebelumnya sehingga dapat membuat kesimpulan untuk penyelesaian masalah baru. Kemampuan berpikir reflektif merujuk pada proses berpikir yang mendalam dan kritis, di mana individu secara aktif menilai dan mengevaluasi informasi, pengalaman, atau pengetahuan yang mereka miliki untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan membuat keputusan yang lebih baik (Susanti et al. 2023). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir reflektif dalam menyelesaikan soal setara PISA yang ditinjau dari gaya kognitif perseptif dan reseptif pada siswa SMP Negeri 1 Dau. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang melibatkan 4 siswa kelas VIII-G, dengan 2 siswa bergaya kognitif perseptif dan 2 siswa bergaya kognitif reseptif. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi Angket Cognitive Style Analysis (CSA), tes soal setara PISA, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif perseptif memiliki kemampuan berpikir reflektif yang lebih unggul dibandingkan siswa dengan gaya reseptif, terutama dalam aspek reacting, comparing, dan contemplating. Siswa perseptif lebih cermat dan analitis dalam proses ini, sementara siswa reseptif cenderung merespons informasi secara langsung tanpa melalui analisis kritis yang mendalam. Temuan ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif perseptif lebih efektif dalam mendukung pengembangan keterampilan berpikir reflektif, terutama dalam menghadapi soal setara PISA. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat dan mengembangkan strategi pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kedua gaya kognitif ini, guna meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa, khususnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika dengan lebih kritis dan terstruktur.