STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENGELOLA KONFLIK PACARAN PASANGAN BEDA USIA (STUDI KASUS DI KOTA MALANG)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti dengan fenomena hubungan pacaran beda usia yang terjadi di sekitar dan peneliti menfokuskan untuk melakukan penelitian di Kota Malang. Dalam fenomena ini, peneliti melihat adanya konflik muncul pada hubungan pacaran beda usia yang dialami oleh individu terkait. Peneliti melakukan wawancara terhadap tiga pasangan dengan jumlah keseluruhan yaitu enam informan.
Penelitian ini menggunakan dua teori pendukung diantaranya yaitu yang pertama adalah teori Fundamental Interpersonal Relationship Orientation (FIRO) teori hubungan interpersonal yang berfokus pada perilaku komunikasi yang terjadi pada kelompok kecil dimana kelompok tersebut memiliki tiga kebutuhan interpersonal yaitu inklusi, kontrol dan afeksi. Teori pendukung yang kedua adalah teori Dialektika Relasional merupakan konsep teori komunikasi yang menggambarkan kehidupan berhubungan dengan adanya ketegangan dan kontradiksi. Integrasi kedua teori tersebut dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi komunikasi interpersonal dalam pengelolaan konflik pada hubungan pacaran pasangan beda usia yang merupakan fokus pada penelitian.
Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus agar peneliti mendapatkan informasi yang lebih rinci dan secara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi komunikasi interpersonal mampu menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi pada hubungan pacaran pasangan beda usia. Dengan cara penyelesaian konflik melalui faktor-faktor khusus dalam komunikasi interpersonal yaitu keterbukaan, empati dan sikap positif. Faktor-faktor khusus tersebut mendukung adanya strategi komunikasi interpersonal diantara individu berupa strategi penyusunan dan penyampaian pesan, serta efek-efek yang ditimbulkan dari adanya pesan yang membuat para individu mengalami perubahan sikap dalam pengelolaan konflik diantara kedua belah pihak. Strategi yang digunakan dalam penyelesaian konflik mengacu pada gaya berkolaborasi pada dua pasangan informan, sedangkan pasangan yang lain menggunakan gaya akomodasi.