Peran Penyidik dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Judi Online Berdasarkan Pasal 27 Ayat 2 Jo. Pasal 45 Ayat 22 UU ITE (Studi Kasus Polres Kab. Tulungagung)

Judi online merupakan kejahatan yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi, sehingga membutuhkan penanganan yang efektif dan efisien dari aparat penegak hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis, yang menggabungkan pendekatan hukum normatif dengan studi lapangan. Penelitian ini menganalisis peraturan perundang-undangan terkait, serta mengumpulkan data empiris melalui wawancara dan observasi terhadap penyidik di Polres Kabupaten Tulungagung. Rumusan masalah dalam penelitian adalah melihat peran penyidik dalam melakukan penyidikan untuk mencari bukti perkara tindak pidana judi online di Polres Kabupaten Tulungagung, serta mengetahui apa saja factor penghambat dan factor pendukung dalam proses penyidikan tindak pidana judi online di Polres Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyidik memiliki peran krusial dalam mengungkap dan menuntaskan kasus judi online. Penyidik harus memiliki keahlian khusus dalam teknologi informasi serta kemampuan analisis data digital untuk mengumpulkan bukti yang sah. Tantangan yang dihadapi termasuk keterbatasan sarana dan prasarana, serta kompleksitas teknologi yang digunakan oleh pelaku. Studi ini juga menemukan bahwa kerjasama antar lembaga penegak hukum dan peningkatan kapasitas penyidik melalui pelatihan teknologi informasi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas penyidikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk menghadapi perkembangan tindak pidana judi online, diperlukan peran proaktif dan peningkatan kompetensi dari penyidik, serta dukungan kebijakan dan infrastruktur yang memadai. Hal ini penting untuk memastikan penegakan hukum yang adil dan efektif terhadap pelaku tindak pidana judi online sesuai dengan ketentuan UU ITE