IDENTIFIKASI FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa Korth.) MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL

Tanaman kratom mengandung berbagai senyawa seperti alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid-steroid, triterpenoid, saponin, dan tannin. Spesies Mitragyna speciosa Korth. adalah satu-satunya tanaman yang mengandung mitragynine, komponen psikoaktif utama kratom. Proses isolasi mitragynine melibatkan ekstraksi, evaporasi, dan fraksinasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelarut etanol yang digunakan mempengaruhi hasil proses isolasi dan identifikasi fitokimia tumbuhan kratom (Mitragyna speciosa Korth.). Praperlakuan bahan baku daun kratom lokal dikeringkan di bawah sinar matahari langsung dan dihaluskan hingga ukuran 20-40 mesh. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode soxhletasi dianggap paling efisien karena pelarut dapat digunakan berulang kali dan prosesnya cepat. Etanol dipilih sebagai pelarut karena kemampuannya menarik senyawa alkaloid dan mitragynine yang bersifat polar. Setelah ekstraksi dan evaporasi, ekstrak difraksinasi dengan kloroform 37% dan asam sulfat (H2SO4) 37%. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk uji rendemen, uji Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), uji alkaloid total dan uji persen mitragynine terhadap total alkaloid serta Uji T menggunakan data alkaloid total pada proses sebelum fraksinasi (E) dan setelah fraksinasi (EF). Rendemen ekstrak daun kratom menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut etanol adalah 5,46%. Kandungan alkaloid total dalam ekstrak setelah fraksinasi menurun hingga 1.44 mg/g. Analisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) menunjukkan adanya senyawa 7-hidroxymitragynine dengan persentase area 5.68%. Persentase mitragynine terhadap jumlah alkaloid total pada ekstrak daun kratom adalah 0.039%.