KAJIAN ETNOLINGUISTIK BENTUK DAN MAKNA PENAMAAN PETILASAN PADA MASA KERAJAAN DI KABUPATEN BLITAR

Zuhria, Kholilatuz and Ngoc Hieu, Ho and Iswatiningsih, Daroe (2022) KAJIAN ETNOLINGUISTIK BENTUK DAN MAKNA PENAMAAN PETILASAN PADA MASA KERAJAAN DI KABUPATEN BLITAR. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 18 (2). pp. 236-250. ISSN 2614-7718

[thumbnail of Zuhria Hieu Iswatiningsih - Kajian Etnolinguistik Bentuk Dan Makna.pdf]
Preview
Text
Zuhria Hieu Iswatiningsih - Kajian Etnolinguistik Bentuk Dan Makna.pdf

Download (435kB) | Preview
[thumbnail of Similarity - Zuhria Hieu Iswatiningsih - Kajian Etnolinguistik Bentuk Dan Makna.pdf]
Preview
Text
Similarity - Zuhria Hieu Iswatiningsih - Kajian Etnolinguistik Bentuk Dan Makna.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Penamaan seringkali menjadi tempat menyimpan sejarah dan makna kultural bagi
masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna penamaan petilasan
pada masa kerajaan di Kabupaten Blitar dengan menggunakan pendekatan etnolinguistik. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini
diperoleh dari 2 informan, yaitu Bapak Handoko (44 tahun, Kepala Desa Serang Kabupaten Blitar) dan
Ibu Sunarmi (61 tahun, juru kunci Candi Mleri). Data penelitian berupa tuturan informan yang berkaitan
dengan fokus permasalahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, wawancara,
rekam, dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi,
menginterpretasi, mendeskripsikan, dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk
penamaan petilasan pada masa kerajaan di Kabupaten Blitar terdapat dua jenis bentuk satuan bahasa
yaitu, berupa (1) frasa nomina modifikatif simpleks dan (2) frasa nomina modifikatif kompleks. Pada
frasa nomina modifikatif simpleks ditemukan frasa yang berstruktur nomina dan nomina, nomina dan
verba, serta nomina dan adjektiva. Sementara itu, pada frasa nomina modifikatif kompleks ditemukan
frasa berstruktur kata dan frasa serta frasa dan frasa. Makna penamaan petilasan pada masa kerajaan di
Kabupaten Blitar terdiri atas makna leksikal dan makna kultural. Pada makna leksikal digolongkan
menjadi 4 jenis, yaitu mengacu pada suatu (1) tempat, (2) bangunan, (3) daerah, dan (4) benda. Sementara
itu, pada makna kultural menggambarkan pola pemikiran masyarakat untuk menyatakan (1) konservasi
alam, (2) pelestarian sejarah, (3) sarana spiritual, (4) penghormatan tokoh masyarakat, dan (5) mitos.

Item Type: Article
Keywords: bentuk, etnolinguistik; Kabupaten Blitar; makna, masa kerajaan; penamaan petilasan
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Teacher Training and Education > Department of Indonesia Language and Literature Education (88201)
Depositing User: daroe Dra. Daroe Iswatiningsih, M.Si
Date Deposited: 20 May 2024 02:09
Last Modified: 20 May 2024 02:09
URI: https://eprints.umm.ac.id/id/eprint/6424

Actions (login required)

View Item
View Item