Representasi Tindak Tutur Ekspresif Penantian Dalam Syair Lagu Didi Kempot

Tindak tutur ekspresif digunakan dalam sebuah komunikasi yang
terbangun dari ekspresi kejiwaan penuturnya, seperti rasa bahagia,
sedih, kecewa, putus asa, dan sebagainya. Untuk itu, bahasa
merupakan ekspresi pikiran, perasaan, dan kemauan penuturnya.
Tindak tutur merupakan penggunaan bahasa untuk melakukan suatu
tindakan. Tindak tutur ekspresif ‘Penantian’ merupakan penggunaan
bahasa yang menggambarkan pada tindakan penutur saat menanti
sesuatu yang diharapkan akan tiba. Menanti atau menunggu
merupakan aktivitas yang dipengaruhi oleh aspek kejiwaan seseorang
karena hal yang dinantikan apakah akan sesuai harapan atau tidak.
Beberapa syair lagu yang dibawakan Didi Kempot banyak
menggambarkan suasana hati sedih, merindu, patah hati, dikhianati,
dan ingkar janji. Untuk itu, syair lagu-lagunya menyiratkan ekspresi
jiwa yang mewakili pada makna ‘cidra’-bahasa Jawa–yang maknanya
‘ingkar janji’ dari kekasih yang disayanginya. Representasi tindak
tutur ekspresi ‘penantian’ dalam beberapa syair lagu Didi Kempot
diwakili dalam penggambaran tempat terjadinya peristiwa, waktu atau
musim, suasana yang membangun peristiwa serta pemanfaatan gaya
bahasa hiperbola, personifikasi, dan perumpamaan.