ANALISIS AGROSILVOPASTURA UNTUK PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN KESEJAHTERAAN SECARA BERKELANJUTAN

Agrosilvopastura yang menggabungkan antara komponen kayu (kehutanan) dengan pertanian (semusim) sekaligus peternakan pada lahan yang sama dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara agrosilvopastura dengan pendapatan masyarakat serta mengevaluasi hasil dari penerapan pola agrosilvopastura terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngabab dan Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret 2023 dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden 39, untuk menghitung pendapatan masyarakat berdasarkan harga (marketplace), dan analisis evaluasi keberhasilan penerapan pola agrosilvopastura dengan menggunakan wawancara dan observasi lapang. Dari hasil data pertanian yang didapatkan di kedua desa diketahui terdapat kombinasi wortel, cabai, sawi, jagung, dan kubis dengan jenis pohon Suren (Toona sureni) dan pakan ternak berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum CV. Mott). Kombinasi agrosilvopastura dengan pendapatan bersih tertinggi di desa Ngabab yaitu kombinasi cabai, suren dan rumput gajah sebesar Rp 133.435.000 dengan B/C ratio 5,45, sedangkan kombinasi agrosilvopastura dengan pendapatan bersih tertinggi di desa Tawangsari yaitu kombinasi cabai, sawi, suren dan rumput gajah sebesar Rp 251.500.000 dengan B/C ratio 6,29. Berdasrkan kedua hasil B/C ratio menunjukkan penerapan pola agrosilvopastura layak untuk dilanjutkan dan juga dipengaruhi oleh hasil regresi yang signifikan, yang dimana faktor mempengaruhi adalah luas lahan, biaya produksi dan jumlah ternak.