IMPLEMENTASI METODE WAFA PADA PEMBELAJARAN HAFALAN AL-QUR’AN DI SMPIT ASH-SHOHWAH BERAU KALIMANTAN TIMUR

Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi metode Wafa pada pembelajaran hafalan al-Qur’an di SMPIT Ash-Shohwah Berau Kalimantan Timur, mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Wafa pada pembelajaran hafalan al-Qur’an di SMPIT Ash-Shohwah Berau Kalimantan Timur, dan mengetahui bagaimana tindaklanjut kekurangan dan kelebihan metode Wafa pada pembelajaran hafalan al-Qur’an di SMPIT Ash-Shohwah Berau Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis study kasus. Lokasi penelitian adalah di SMPIT Ash-Shohwah Berau Kalimantan Timur. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan intraktif model dari Miles, Hubberman, dan Saldana yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil Penelitian menunjukkan Implemientasi metiode Wafa pada pembelajaran al-Qur’an di SMPIT Ash-Shohwah Berau terbagi menjadi tiga tahap, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kelebihannya ialah menggunakan strategi dan bahasa yang mudah dipahami, Implemientasi metodenya sangat aktif dan ceria, gerakan dan lagu, Pengienalan siroh atau sejarah para nabi dan kisah-kisah inspiratif ulama terdahulu serta dalil keutamaan para pengahafal al-Qur’an, guru dan siswa memiliki ikatan yang terbangun sangat dekat, lebih sistiematis, menyempurkan hafalan al-Qur’an dari aspek tajwid, Pelayanan dari lembaga resmi Wafa lebih support dari pada metodie yang lainnya. Kiekuranganya ialah tantangan miemiorisasi, Keterbatasan metode belajar, kurangnya penekanan pada pada pemahaman makna al-Qur’an yang di hafal, faktor lingkungan yang kurang membangun suasana lingkungan tahfidz, siswa sering terbentur antara waktu mengahfal al-Qur’an dan belajar pelajaran umum di rumah, serta jumlah guru tahfidz yang terbatas. Usaha yang di lakukan dalam menindaklanjuti setiap kekurang pada metiodie Wafa yang di terapkan adalah lebih fleksibelkan jumlah pengulangan hafalan al-Qur’an diengan mienyiesuaikan tingkat kecerdasan siswa, meningkatkan kompetensi guru, guru memberi tahu isi kandungan walaupun hanya garis besarnya, di SMPIT Ash-Shohwah sudah mencoba mengaplikasikan pembelajaran kolaboratif antar guru dan orang tua, membuat kebijakan guru yang berhalangan mengajar wajib mengganti di waktu lainya, dan memberi pembekalan berupa sertifikasi metode Wafa dalam pembelajaran hafalan al-Qur’an kepada beberapa guru mata pelajaran (mapel) lain untuk dapat menggantikan guru tahfidz yang berhalangan hadir.