MODEL PEMBINAAN MELALUI VOCATIONAL THERAPY BAGI NARAPIDANA PENCURIAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS II B TUAL

Vocational Therapy ataupun yang dapat diartikan dengan terapi kejuruan adalah terapi berupa bimbingan keterampilan yang diberikan pada seorang yang berada disuatu Lembaga Permasyarakatan dengan tujuan untuk menyampaikan bekal keterampilan yang bisa mereka gunakan kelak saat masa tahanannya sudah berakhir agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak ataupun dapat membentuk lapangan pekerjaan mereka sendiri guna menunjang kebutuhan ekonomi mereka. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui masalah sosial ekonomi yang dialami oleh narapidana pencurian di LP Kelas II B Tual; (2) Untuk mengetahui program pembinaan Vocational Therapy di LP Kelas II B Tual Bagi Narapidana Pencurian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode jenis penelitian deskriptif studi kasus. Dalam penelitian ini, subjek penelitian menggunakan metode purposive sampling yaitu Kabid Binadik dan Giatja, Kasubsi Kegiatan Kerja dan Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tual. Teknik analisis data menggunakan Analisis Data Model Interatif dari Miles et al. Hasil penelitian menemukan : (1) masalah sosial ekonomi yang dialami Narapidana kasus Pencurian antara lain adalah tingkat pendidikan yang rendah, tingkat pendapatan rendah, tidak memiliki pekerjaan tetap dan faktor pergaulan seperti terpengaruh alkohol dan faktor kecemburuan dapat menyebabkan pemicu tindakan kriminal kasus pencurian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tual dan (2) Program pembinaan Vocational Therapy pada Narapidana kasus Pencurian meliputi : Keterampilan Jasa Boga, Kerajinan Tangan (Membuat Ikat Pinggang, Tempat Tissue dan Rajutan), Pembuatan Meja dan Kurs dari Beton, Ukiran Batu Nisan/Prasasti, Pengelasan Tenda. Program yang diberikan kepada narapidana sedapat mungkin diarahkan kepada jenis-jenis keterampilan dan keahlian yang bermanfaat di lingkungan masyarakat dan berharap narapidana dapat mengembangkan lebih lanjut sehingga dapat berguna bagi narapidana setelah mereka selesai menjalani masa pidana yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kreativitas dan memberikan keterampilan agar nantinya bisa menjadi bekal wirausaha bagi narapidana untuk kembali ke masyarakat.