ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI REMAJA DENGAN ORANG TUA BERCERAI

Terbentuknya harga diri pada remaja salah satunya dipengaruhi oleh interaksi dengan keluarga. Ketika perceraian terjadi remaja akan mengembangkan harga diri yang negatif. Remaja dengan harga diri rendah dikaitkan dengan banyaknya permasalahan psikologis baik ringan hingga berat seperti kecemasan, depresi, stress, penurunan nilai akademik. Tentu hal ini dapat mempengaruhi masa depan remaja dimasa mendatang. Acceptance and commitment therapy (ACT) merupakan terapi psikologis dengan prinsip penerimaan diri, yaitu menerima pikiran, perasaan, dan pengalaman yang tidak menyenangkan tanpa menolak atau memperjuangkan untuk mengubahnya. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas dari ACT untuk meningkatkan harga diri remaja dengan orang tua bercerai. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan karakteristik remaja perempuan berusia 13-15 tahun, memiliki orang tua bercerai dan memiliki harga diri rendah yang telah ditentukan melalui Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), analisis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ACT mampu meningkatkan harga diri remaja dengan orang tua bercerai yang ditunjukkan dari hasil uji Wilcoxon dengan nilai Z=-2.226 dan p=0.026<0.05 pada kelompok eksperimen dan nilai Z=-1.890 dan p=0.059>0.05 pada kelompok kontrol. Kemudian pada uji Mann Whitney didapatkan hasil nilai Z=-2.898, dan p=0.004<0.05. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hipotesis pada penelitian ini diterima.