PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DIMEDIASI KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-2022)

Industri farmasi termasuk dalam kategori industri andalan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dengan program prioritas periode 2020-2035. Munculnya isu kesehatan seperti wabah Covid-19, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan gagal ginjal pada anak-anak beberapa tahun belakangan mendorong optimalisasi kinerja perusahaan farmasi. Investor akan mengamati dan menilai kinerja perusahaan sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, dimana salah satu barometer kinerja perusahaan tercermin pada harga saham. Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dengan mengukur rasio keuangannya, seperti rasio likuiditas, rasio profitabilitas, juga rasio solvabilitas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap harga saham dimediasi kebijakan dividen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2022 dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel menggunakan EViews 9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa likuiditas dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap harga saham, namun solvabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan dividen tidak mampu memediasi pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap harga saham.