Mulyadi, Mulyadi (2023) PEMAKNAAN MASYARAKATMADURA TERHADAP ONDHÂGGÂ BÂSA. Doctoral thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.
PENDAHULUAN.pdf
Download (449kB) | Preview
BAB I.pdf
Download (208kB) | Preview
BAB II.pdf
Download (320kB) | Preview
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (238kB) | Request a copy
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (500kB) | Request a copy
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (187kB) | Request a copy
Abstract
Masyarakat Madura, sama seperti komunitas sosial lainnya, juga mengalami peristiwa
pelapisan atau stratifikasi sebagai sebuah keniscayaan dalam ekosistem sosiologi.
Perbedaan penghasilan, keragaman tingkat pendidikan, diferensiasi usia, pilihan bahasa
masyarakat Madura adalah beberapa faktor penyebab munculnya fenomena pelapisan.
Masyrakat Madura yang sudah terstrata itu juga harus berinteraksi satu sama lain baik
dalam strata yang sama atau berinteraksi dengan strata yang berbeda. Proses interaksi ini
menggunakan bahasa sebagai mediumnya yang juga sudah mengalami pelapisan.
Interaksi antara strata bahasa dan strata sosial menjadi variabel yang menarik untuk
diteliti dengan ajuan dua pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah masyarakat
Madura memakai ondhâggâ bâsa berdasarkan strata sosialnya? 2)
Bagaimanakah masyarakat Madura memaknai pemakaian ondhâggâ bâsa berdasarkan
strata sosialnya?
Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan etnografi dan memanfaatkan observasi
dan wawancara mendalam sebagai teknik dokumentasinya. Kemudian data dianalisis
secara interaktif melalui reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan, serta
dikahiri dengan pembahasan.
Dari hasil penggalian data disimpulkan bahwa: pertama penelian ini berhasil
mengidentifikasi bebrapa temuan yakni adanya pergeseran stratafikasi sosial bahasa
Madura, tidak adanya korelasi antara strata sosial dan pemakaian bahasa baik itu pilihan
dan sikap bahasanya; adanya pergeseran pemaknaan strata bahasa Madura, bahasa
Madura laras tinggi bergeser pelahan tidak lagi menjadi simbol tingginya prilaku namun
menjadi beban sosial bagi sebagian penutur. Laras bahasa Madura rendah tidak harus
menjadi ekspresi kemarahan dan kekesalan namun menjadi alat kesetaraan dan
keterbukaan dalam berkomunikasi. Temuan kedua adalah masyarakat Madura memaknai
ondhâggâ bâsa sebagai simbol local wisdom, local kingdom, simbol kramanisasi; simbol
pembeda kelas sosial, dan sebagai simbol kesetaraan.
Penelitian ini memformulasi beberapa proposisi yaitu: tingkat pendidkan penutur
menentukan pilihan strata bahasanya, pilihan starta bahasa menentukan kenyamanan
berkomunikasi, pilihan strata bahasa menetukan nila-nilai sosial. Secara umum implikasi
penelitiannya adalah: implikai teoritisnya penelitian meneguhkan konsepsi mendasar
teori interaksionisme simbolik yaitu perilaku dan interaksi manusia dapat dibedakan
karena ditampilkan lewat simbol dan maknanya di samping juga penelitian ini
mengaukan beberap implikasi praksis seperti strata bahasa Madura rendah lebih banyak
digunakan meskipun masih tidak bisa mengalahkan prestige dari strata bahasa yang lebih
tinggi darinya.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Student ID: | 2016104450111007 |
Keywords: | Pemakaian Ondhâggâ Bâsa, Pemaknaan Ondhâggâ Bâsa, Strata Sosial |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Directorate of Postgraduate Programs > Doctor of Sociology (69001) |
Depositing User: | zawawi Moh. Zawawi, A.Md |
Date Deposited: | 19 Oct 2023 04:45 |
Last Modified: | 19 Oct 2023 04:45 |
URI: | https://eprints.umm.ac.id/id/eprint/204 |