Karno, Kamis (2024) INTERAKSI BUDAYA DAGANG ETNIS TIMOR DAN ETNIS PENDATANG DI PASAR TRADISIONAL KOTA KUPANG (STUDI FENOMENOLOGI PADA PEDAGANG TIMOR DAN BUGIS DI PASAR TRADISIONAL KELURAHAN OESAPA KECAMATAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG). Doctoral thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.
DISERTASI - KAMIS KARNO.pdf
Download (2MB) | Preview
BUKU REFERENSI_Kamis_Karno.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan memahami fenomena interaksi budaya dagang antara etnis Timor dan etnis Bugis serta dinamika interaksi sosial di Pasar Tradisional Oesapa, Kota Kupang, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz, yang menekankan pentingnya pemaknaan subjektif dari tindakan sosial yang dilakukan oleh individu pedagang etnis Timor dalam konteks interaksi budaya dan ekonomi di pasar. Pendekatan ini relevan untuk mengungkap bagaimana pedagang dari kedua etnis memberikan makna terhadap aktivitas perdagangan mereka, serta bagaimana makna tersebut membentuk pola kerjasama, persaingan, dan konflik di pasar.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun telah terjadi interaksi budaya antara kedua etnis selama puluhan tahun, proses pewarisan budaya dagang di kalangan pedagang etnis Timor mengalami stagnasi. Keunikan penelitian ini terletak pada identifikasi bahwa ketakutan pedagang etnis Timor untuk berinvestasi jangka panjang dalam lahan dan modal menghambat proses pewarisan budaya dagang kepada generasi berikutnya. Hal ini mengakibatkan generasi muda etnis Timor kurang terlibat dalam dunia perdagangan sejak dini, sehingga mereka tidak memiliki intuisi dagang yang kuat seperti yang dimiliki oleh generasi muda etnis Bugis. Sementara itu, pedagang etnis Bugis berhasil mewariskan budaya dagang yang kompetitif dan adaptif kepada anak-anak mereka, yang sejak kecil telah terbiasa dengan dinamika pasar dan berani berinvestasi. Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan struktural dan budaya antara pedagang etnis Timor dan Bugis, yang tercermin dalam perbedaan cara mereka memaknai perdagangan dan strategi ekonomi. Pedagang Bugis, dengan modal sosial dan ekonomi yang lebih kuat, mendominasi pasar melalui penguasaan lahan dan pengelolaan properti; etos kerja mereka didorong juga oleh nilai-nilai transcendental memandang usaha dagang sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT. Sebaliknya, pedagang Timor cenderung mempertahankan pola perdagangan tradisional tanpa adanya perubahan yang signifikan; namun mereka lebih fokus orientasinya kepada investasi pendidikan umum anak-anak mereka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa interaksi budaya dagang antara etnis Timor dan Bugis di Pasar Oesapa mencerminkan adaptasi sosial yang kompleks dan ketergantungan ekonomi. Fenomena ini dipengaruhi oleh perbedaan modal, akses terhadap sumber daya, serta pemaknaan subjektif terhadap aktivitas perdagangan. Temuan ini memberikan wawasan penting tentang dinamika interaksi etnis dalam konteks pasar tradisional, dan dapat menjadi landasan bagi upaya pemberdayaan pedagang lokal, khususnya etnis Timor, dalam meningkatkan daya saing ekonomi mereka.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Student ID: | 201810450111003 |
Keywords: | Interaksi Budaya Dagang, Etnis Timor, Etnis Bugis, Pasar Tradisional Oesapa, Fenomenologi Alfred Schutz, Dinamika Interaksi Sosial |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Directorate of Postgraduate Programs > Doctor of Sociology (69001) |
Depositing User: | retnowijaya Retno Widiyastuti Ika Wijaya, M.IP |
Date Deposited: | 18 Feb 2025 07:47 |
Last Modified: | 18 Feb 2025 08:18 |
URI: | https://eprints.umm.ac.id/id/eprint/15542 |