Mustajab, Mustajab (2025) TARÉTAN DHIBI’ SEBAGAI KONSTRUKSI ASHABIYAH ORANG MADURA (Studi Etnografi Solidaritas Sosial Orang Madura di Kotalama Malang). Doctoral thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.
Disertasi_Mustajab_202110670111007_TARÉTAN DHIBI’ SEBAGAI KONSTRUKSI ASHABIYAH ORANG MADURA.pdf
Download (23MB) | Preview
Abstract
Penelitian ini ingin mengungkap konstruksi tarétan dhibi’ orang Madura perantau dari perspektif konsep dan teori ashabiyah Ibn Khaldun. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan etnografi, berfokus pada orang Madura di Kotalama Malang, sebagai salah satu tempat tujuan merantau orang Madura. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap konsep tarétan dhibi’ bagi orang Madura di Kotalama Malang, dan bagaimana Ashabiyah orang Madura yang merupakan perwujudan dari konsep tarétan dhibi’ di Kotalama Malang.
Paradigma penelitian yang dipakai adalah sosiologi-interpretif di mana penelitian ini melibatkan metode pengumpulan data primer melalui observasi non partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari literatur terkait orang Madura, konsep tarétan dhibi’, dan teori-teori solidaritas sosial. Anaisis data dilakukan dengan pendekatan Spradley melalui beberapa tahapan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural, dan analisis konstan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep tarétan dhibi’ mempunyai peran penting dalam membentuk ikatan persaudaraan dan solidaritas sosial di antara orang Madura. Identitas budaya, praktik keagamaan, dan perayaan budaya menjadi bagian integral dari konsep ini. Konsep tarétan dhibi’ di Kotalama Malang menjadi penguat rasa senasib dan seperjuangan sesama orang Madura yang berada di Kotalama Malang. Hal ini bisa dilihat dari rasa solidaritas antar orang Madura yang berada di Kotalama Malang. Orang Madura yang berada di Kotalama Malang tetap tidak menghilangkan budaya Madura sebagai identitas diri orang Madura di perantauan, kuatnya rasa persaudaraan, fanatisme kesukuan, merasa punya ikatan persaudaraan yang sangat kuat sehingga ungkapan dari orang Madura yaitu “settông dêre” atau satu darah menjadi sebuah penguat bagi orang Madura untuk saling membantu antar individu. Pada prinsipnya, orang Madura mudah untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, hal ini terbukti orang Madura yang berada di Kotalama bisa diterima dengan baik untuk menjadi pemimpin, hal ini bisa dilihat lurah yang memimpin di Kotalama adalah orang Madura. Solidaritas/ashabiyah orang Madura di Kotalama sangat kuat terbukti dengan adanya paguyuban MADAS (Madura Asli) oleh orang Madura di Kotalama, meskipun di satu sisi mereka tetap sangat toleran dan kooperatif terhadap masyarakat setempat dan sangat menghargai keberlangsungan kebudayaan, tradisi, adat istiadat setempat.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Student ID: | 202110670111006 |
Keywords: | Tarétan Dhibi’, Solidarity, Ashabiyah. |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Directorate of Postgraduate Programs > Doctor of Sociology (69001) |
Depositing User: | 202110670111007 mustajab1412 |
Date Deposited: | 17 Feb 2025 09:39 |
Last Modified: | 17 Feb 2025 09:47 |
URI: | https://eprints.umm.ac.id/id/eprint/15123 |