PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP QUARTER LIFE CRISIS PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI KOTA MALANG

Quarter life crisis adalah fenomena psikologis umum pada individu usia 20-an,
ditandai kebingungan dan tekanan terkait pilihan hidup dan karier. Mahasiswa tingkat akhir
rentan mengalaminya karena tuntutan akademis dan kekhawatiran masa depan. Self-efficacy
berperan penting dalam mengatasi quarter life crisis dengan meningkatkan kemampuan
individu menghadapi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self
efficacy terhadap quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun
skripsi di Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif non
eksperimen dengan desain korelasional. Subjek penelitian ini dipilih menggunakan teknik
accidental sampling dan menghasilkan 392 responden yang berusia 20-25 tahun. Penelitian
ini menggunakan skala self-efficacy berdasarkan teori bandura diadaptasikan oleh Labobar
dan skala quarter life crisis menggunakan teori Robbins and Wilner yang diadaptasikan oleh
Umah. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh self-efficacy terhadap quarter life crisis dengan
nilai (sig. 000 < 0,05). Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan self
efficacy dapat menjadi salah satu strategi dalam membantu mahasiswa tingkat akhir
mengatasi quarter life crisis. Dengan demikian, untuk meningkatkan self-efficacy individu
perlu memiliki rasa percaya diri dan sikap optimis agar mengurangi dampak negatif dari
quarter life crisis.