ANALISA PENDUGAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN PENDEKATAN USLE DI SUB DAS AMPRONG

Degradasi DAS umumnya terjadi karena alih fungsi lahan pada kawasan, alih fungsi lahan ini dapat
merubah tutupan vegetasi dan topografi yang seharusnya dapat difungsikan sebagai tindakan
pencegahan erosi pada DAS khususnya Sub DAS bagian hulu yang merupakan daerah tangkapan air.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui status Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Sub DAS
Amprong DAS Brantas. Pentuan nilai erosi dapat dihitung menggunakan metode USLE (Universal Soil
Loss Equation), usle merupakan metode untuk mencari besaran tanah tahunan yang hilang akibat terkikis
air. Pada hasil perhitungan erosi Sub DAS Amprong yang di dapat, diketahui kelas sangat ringan (hijau
tua) sebesar 6869 Ha/tahun, kelas ringan (hijau muda) sebesar 2079 Ha/tahun, kelas sedang (kuning)
mencapai 2888 Ha/tahun, kelas berat (jingga) mencapai 4440 Ha/tahun, dan kelas sangat berat (merah)
mencapai 18944 Ha/tahun. Berdasarkan hasil pada peta jika Sub DAS Amprong masuk kedalam daerah
rawan erosi dengan kategori rawan erosi dengan kategori sangat besar berat mencapai 54% atau 18944
Ha pertahun dari keseluruhan daerah sebesar 35221 Ha. Untuk kelas sangat ringan mencapai 20% dan
kelas ringan 6%. Hal ini dapat diliat pada peta daerah dengan nilai erosi terjadi karena bebarapa faktor
seperti erodibilitas tanah yang sangat rendah dengan didominasi oleh nilai LS dan CP yang besar