KAJIAN MUTU DAN SENSORI SARI MINUMAN KESEMEK (Dyospyros kaki L.) DENGAN PENAMBAHAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL

Salah satu yang dapat dilakukan sebagai usaha dalam pencegahan penyakit degeneratif dengan menerapkan pola hidup sehat tidak hanya bagi usia lanjut tetapi juga pada usia muda atau usia produktif. Gaya hidup sehat saat ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi pangan fungsional. Upaya yang dapat dilakukan antara lain mengolah kesemek menjadi produk minuman fungsional. Kayu manis sering digunakan sebagai bahan penambah zat yang mampu meningkatkan kandungan fungsional diberbagai minuman atau makanan fungsional serta meningkatkan aroma pada pangan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi konsentrasi penambahan kayu manis yang tepat guna memperoleh hasil minuman fungsional yang memiliki karakteristik terbaik dan dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial satu faktor. Faktor yang digunakan adalah konsentrasi penambahan sari kayu manis sebesar 0, 5, 10, 15, 20 dan 25ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variasi penambahan sari kayu manis pada minuman fungsional kesemek berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan dan kelarutan minuman fungsional kesemek. Sedangkan untuk hasil pH, total asam tertitrasi, total padatan terlarut, dan vitamin C tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan uji de Garmo, perlakuan terbaik dihasilkan dari perlakuan R1 (kayu manis 5ml) menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar 96,53 ; vitamin C 0,0112 ; pH 4,07 ; total asam terlarut 7,5 ; total padatan terlarut 0,34 ; intensitas warna (L) 33,35 ; (a+) 7,0 ; (b+) 10,25 ; organoleptik rasa 5,2 (cukup enak) ; organoleptik aroma 5,7 (cukup harum) ; organoleptik warna 5,1 (cukup menarik).