Juvenile Idiopathic Arthritis

Juvenile Idiopathic Arthritis merupakan penyakit radang sendi kronis yang ditemukan pada anak dibawah usia 16 tahun dengan penyebab autoimun, penyakit ini belum banyak disadari oleh masyarakat Indonesia, hal ini dimungkinkan karena kurangnya edukasi terkait penyakit ini yang menyebabkan kurangnya perhatian pada penyakit ini. Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) merupakan istilah baru yang dikembangkan oleh International League of Associations for Rheumatology (ILAR) pada tahun 1995 untuk mendiagnosis arthritis kronik pada anak-anak, menggantikan istilah Juvennile Chronic Arthritis (JCA) dan Juvenile Rheumatoid Arthritis (JRA). JIA merupakan kelompok penyakit yang tidak diketahui etiologinya dan bermanifestasi sebagai inflamasi kronik yang dimulai sebelum usia 16 tahun dan menetap untuk setidaknya 1 sendi selama kurang lebih 6 bulan tanpa penyebab lain. JIA merupakan penyakit reumatik yang paling sering terjadi pada masa anak– anak. Ganguan ini ditandai dengan munculnya peradangan pada beberapa sendi pada tubuh yang menyebabkan gangguan, keterbatasan aktivitas dan hambatan masa tumbuh kembangnya. Manivestasi klinis ditandai dengan synovitis kronis pada sendi perifer yang bermanifestasi berupa pembengkakan dan efusi jaringan lunak (Al-Mayouf, 2018; Teclin, 2001).