ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) UNTUK MENURUNKAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kondisi ketika ginjal tidak berfungsi secara normal dan mengganggu metabolisme tubuh. Pasien GGK sering membutuhkan hemodialisis (HD) seumur hidup karena sulitnya mendapatkan donor transplantasi ginjal. Namun, frekuensi HD yang tinggi sering memicu stres akibat kelelahan, perubahan fisik, rutinitas, dan pikiran negatif tentang kematian. Sehingga penelitian ini ingin menguji efektivitas Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dalam menurunkan stres pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan metode systematic case study. Penelitian ini mendapatkan tiga subjek, yang terdiri dari satu wanita dan dua pria dengan riwayat GGK yang berbeda-beda. Data dikumpulkan melalui wawancara, self-report, dan Perceived Stress Scale (PSS-10). Intervensi ACT meliputi enam komponen inti: present moment, cognitive defusion, self as context, acceptance, values, dan committed action. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penurunan stres dimana setiap subjek mampu mengontrol emosi, situasi tidak menyenangkan serta reaksi stress yang dirasakan seperti reaksi kognitif, fisiologis, emosi dan tingkah laku. Selanjutnya penurunan stress juga terlihat dimana para subjek mampu dalam menghadapi permasalahan seperti mampu berdamai dengan pikiran negatif dalam diri, lebih fokus dalam mengembangkan potensi diri lainnya, dan mulai bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan rumah. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini diterima.