REPRESENTASI KEDUDUKAN PEREMPUAN MINANGKABAU (BUNDO KANDUANG) DALAM SISTEM MATRILINEAL PADA NOVEL PEREMPUAN BATIH KARYA A.R. RIZAL

Perempuan Minangkabau (bundo kanduang) memiliki kedudukan istimewa menjadi seorang bundo kanduang yang berkedudukan dalam pola mengurus anak dan keterlibatan menyelesaikan segala persoalan yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kedudukan bundo kanduang dalam sistem matrilineal (2) fungsi kedudukan bundo kanduang dalam sistem matrilineal Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan sosiologi sastra. Sumber data berupa novel Perempuan Batih karya A.R Rizal. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kedudukan bundo kanduang meliputi ‘tiang tengah rumah gadang yang berhubungan dengan pendidikan, penguatan karakter dan mengajarkan hormat; ‘pemegang kunci yang berhubungan dengan bijaksana mengelola/mengawasi harta pusaka dan menjauhi larangan; ‘pusat jala kumpulan tali’ yang berhubungan dengan berilmu dan mengejar ilmu pengetahuan; ‘penyemarak dalam nagari’ berhubungan dengan tolong-menolong, menjaga martabat keluarga dan sopan santun; ‘agung besar bertuah’ berhubungan dengan mempertahankan adat. Fungsi kedudukan bundo kanduang meliputi mengikuti aturan adat dan pusako, mengikuti baadat dan bacupak, tidak menjual/menggadaikan harta pusaka serta mengasuh/membantu anak kemenakan. Kedudukan bundo kanduang terdapat interaksi/relasi gender dengan pihak laki-laki (mamak) dan bukan pemegang otoritas tertinggi (powerfull). Potret kedudukan bundo kanduang masih mempertahankan dan menjalankan kedudukannya sesuai dengan tugasnya dan aturan yang berlaku, ada pula yang melanggar aturan dengan menjual serta menggadaikan harta pusako dan berakhir kehilangan kedudukannya.