MODEL PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INTEGRATIF DI SMP NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

Masuknya sekolah formal ke lingkungan pesantren awalnya ditujukan untuk
memberikan layanan pendidikan yang seimbang antara pendidikan agama dan umum.
Tujuannya adalah agar para santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu
bersaing dalam ranah ilmu pengetahuan umum dan keterampilan modern. Namun,
kenyataannya, kurangnya penekanan pada pendidikan agama dan nilai-nilai keislaman dalam
kurikulum formal seringkali menyebabkan para santri kehilangan identitas keislamannya.
Ketidakseimbangan ini membuat fokus utama pendidikan agama di pesantren terpinggirkan,
sehingga mengaburkan tujuan awal pesantren sebagai lembaga yang mengintegrasikan kedua
aspek pendidikan tersebut dengan harmonis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dasar pemikiran di balik integrasi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Nurul Jadid, serta untuk mengetahui
bagaimana implementasinya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi
model pembelajaran integratif yang diterapkan di SMP Nurul Jadid. Melalui penelitian ini,
diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang mendalam mengenai konsep, praktik, dan juga
model pembelajaran PAI integrative yang terlaksanan di Lembaga tersebut.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif
dan jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai proses dan
implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Nurul Jadid. Pendekatan
ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan memahami konteks serta dinamika
yang terjadi dalam integrasi pembelajaran PAI, dengan menggali perspektif berbagai pihak
terkait, seperti guru, siswa, dan pengelola sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan wawasan mendalam mengenai strategi dan praktik terbaik dalam
mengintegrasikan pendidikan agama dan umum di lingkungan sekolah formal berbasis
pesantren.
Hasil dari penelitian menemukan bahwa dasar pemikiran integrasi pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Nurul Jadid adalah karena rendahnya minat siswa
terhadap pembelajaran PAI, terbatasnya alokasi waktu untuk pembelajaran agama, serta
keinginan untuk menginternalisasikan nilai-nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri yang
menjadi falsafah pesantren Nurul Jadid. Implementasi dari pembelajaran PAI integratif di
SMP Nurul Jadid dilakukan dengan memberlakukan sistem sekolah yang terdiri dari dua hari
khusus untuk pelajaran agama dan empat hari untuk pelajaran umum, pemberlakuan kelas
berdasarkan tingkat pemahaman siswa, serta perekrutan guru agama yang memiliki keahlian
khusus di bidang agama. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model fragmented
yang mengacu pada teori Robyn Fogarty, di mana PAI dipecah menjadi beberapa mata
pelajaran yang terpisah.