ANALISIS YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP KAWIN LARI PEREMPUAN DIBAWAH UMUR (STUDI KASUS DI KOTA MATARAM)

Damayanti, Hesti Dwi Hastuti (2024) ANALISIS YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP KAWIN LARI PEREMPUAN DIBAWAH UMUR (STUDI KASUS DI KOTA MATARAM). Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.

[thumbnail of PENDAHULUAN.pdf]
Preview
Text
PENDAHULUAN.pdf

Download (790kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (305kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (439kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (582kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (193kB) | Request a copy
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (486kB) | Preview

Abstract

Tradisi merariq dianggap menjaga harga diri dan menunjukkan maskulinitas laki-laki Sasak. Orang tua gadis juga merasa putri mereka terlalu berharga untuk diserahkan secara biasa. Namun, pada 2023, 21,15% perempuan menikah di bawah umur, yang bertentangan dengan Undang-Undang Perkawinan No. 16 Tahun 2019 tentang batas usia 19 tahun, serta Undang-Undang Perlindungan Anak. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pandangan yuridis sosiologis terhadap kawin lari perempuan dibawah umur(merariq) di kota mataram dan Untuk mengetahui upaya pemerintah Kota Mataram untuk menyelaraskan budaya merariq dengan hukum positif Indonesia. Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Penelitian ini dilaksanakan dengan mencari keterangan dari suatu permasalahan yang terjadi secara langsung di tempat penelitian yang telah ditetapkan dengan menggunakan wawancara. Dalam penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan pertama, Pandangan Yuridis Secara hukum, perkawinan di bawah umur tidak diperbolehkan, tetapi ada dispensasi nikah yang memungkinkan perkawinan minimal usia 17 tahun. Dalam konteks sosiologis, budaya Merariq mencerminkan pandangan masyarakat Sasak terhadap pernikahan yang diatur secara adat. Kedua, Upaya Pemerintah Kota Mataram melalui Kepolisian Resor Kota Mataram yaitu berupa edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, kerjasama dengan tokoh adat dan agama, peningkatan kesadaran hukum serta penegakan hukum yang adil.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Student ID: 202010110311139
Keywords: Tradisi Merariq, Perkawinan Usia Dini, Upaya Pemerintah.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law (74201)
Depositing User: 202010110311139 hestidwihdy
Date Deposited: 14 Nov 2024 03:23
Last Modified: 14 Nov 2024 06:58
URI: https://eprints.umm.ac.id/id/eprint/12625

Actions (login required)

View Item
View Item