Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aplikasi Kodular untuk Mengidentifikasi Respon Siswa

Pembelajaran di sekolah pasca pandemi mengalami transisi dimana siswa terbiasa mengoperasikan gadget untuk belajar sementara guru belum berpengalaman dalam mengembangkan media berbasis aplikasi. Selain itu, siswa juga belum terbiasa menyelesaikan jenis soal AKM. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran menggunakan aplikasi kodular untuk mengidentifikasi respon siswa dalam menyelesaikan soal AKM yang termuat pada media. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D dengan tahap penyebarluasan hasil pengembangan secara terbatas. Subyek uji coba penelitian ini adalah siswa SMP dimana data uji coba yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dari hasil respon setelah mengoperasikan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tahapan analisis pendefinisian yang dilakukan dengan cara membagikan kuisioner online kepada guru. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa sekolah memerlukan media pembelajaran agar pembelajaran matematika terintegrasi dengan teknologi. Media pembelajaran tersebut sebaiknya bersifat praktis untuk dipelajari dan diakses dimana saja dan kapan saja. Hal ini mengakibatkan pemilihan media pembelajaran harus bersifat aplikasi dan dapat diakses melalui gadget siswa. Selanjutnya, pada tahap perancangan. Selanjutnya, pencarian referensi tentang penggunaan aplikasi Kodular dan merancang media. Hasil validasi menunjukkan media layak untuk diujicobakan kepada siswa. Uji coba media sebagai tahap pengembangan menunjukkan respon yang beragam. Hasil identifikasi respon siswa berdasarkan angket, menunjukkan bahwa siswa menyukai media pembelajaran berbasis aplikasi karena mudah dioperasikan dan praktis untuk digunakan belajar di berbagai kesempatan. Siswa juga menyatakan bahwa keseluruhan tombol navigasi berfungsi dengan baik dan tata letaknya konsisten. Tahap diseminasi dilakukan dengan melatih guru dalam membuat media pembelajaran berbasis aplikasi dan hasilnya sebanyak 2 guru menghasilkan media.