PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN INFORMASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA TERDAMPAK BENCANA (Studi Kasus pada Penyintas Bencana Alam di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang)

Pertukaran informasi adalah tujuan dalam kegiatan komunikasi. Dalam hal ini, dalam menanggapi berbagai permasalahan, pemerintah juga menggunakan komunikasi sebagai langkah awal untuk menumbuhkan persamaan pemahaman antara pemerintah dan masyarakat luas. Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, peneliti menyimpulkan dalam sebuah rumusan masalah penelitian sebagai berikut bagaimana penyintas banjir bandang di Desa Sidoasri mengatasi ketidakpastian informasi kognitif dan perilaku melalui 9 elemen aksioma teori Pengurangan Ketidakpastian untuk memperoleh pengetahuan tentang informasi bencana pada penyintas bencana. Charles Berger dan Richard Calabrese mengemukakan strategi seseorang dalam mengurangi ketidakpastian dalam pikiran dan perilakunya melalui komunikasi dengan orang lain. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Komunikasi interpersonal yang dilakukan penyintas bencana alam di Desa Sidoasri Kecamatan Sumbermanjing Wetan Malang sesuai dengan 9 aksioma yang telah dipaparkan dalam teori Pengurangan Ketidakpastian sebagai upaya untuk memecah ketidakpastian yang dialami individu melalui komunikasi dengan orang lain. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu tidak semua subjek memiliki 9 aksioma Teori Pengurangan Ketidakpastian untuk mengatasi ketidakpastian yang mereka alami meskipun mereka mengalami hal yang sama. Selain itu hanya terdapat 6 aksioma yang terbukti dilakukan oleh subjek dari 9 aksioma yang telah ditentukan dalam penelitian ini.