STORYTELLING PADA ANAK DENGAN KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN BERBAHASA EKSPRESIF

Perkembangan berbahasa pada anak usia dini menjadi salah satu landasan penting, baik dalam penguasaan kemampuan akademik maupun kemampuan bersosialisasi. Keterlambatan perkembangan berbahasa yang tidak teratasi dari dini akan memperbesar resiko anak mengalami permasalahan saat dewasa. TDB (inisial) adalah seorang siswa TK dengan usia 5 tahun 9 bulan yang teridentifikasi mengalami keterlambatan perkembangan berbahasa ekspresif. Hasil asesmen menunjukkan bahwa perkembangan berbahasa ekspresif TDB belum sesuai dengan usia kronologisnya. Hasil tes intelegensi menunjukkan tingkat intelegensi berada dalam kategori di atas rata‐rata. Metode storytelling dengan puppet stick diberikan kepada TDB selama tujuh sesi. Pada masing‐masing sesi peneliti melakukan storytelling dengan media puppet stick kemudian meminta TDB untuk mengulang cerita yang telah disampaikan oleh peneliti. Terdapat tujuh cerita berbeda yang digunakan dalam masing‐masing sesi. Hasil observasi terhadap rata‐rata panjang ujaran menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata‐rata panjang ujaran dari 2,3 menjadi 3,6. Hal ini menunjukkan bahwa metode storytelling dengan puppet stick cukup efektif dalam meningkatkan perkembangan berbahasa ekspresif.