Menanamkan Literasi Lingkungan pada Peserta Didik Sekolah Dasar melalui Spesific Program : Eco-Mapping

Peserta didik sekolah dasar merupakan periode bagi perkembangan anak untuk
memperoleh proses pendidikan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran riil berdasarkan
fakta dan tidak banyak teoritis. Usia sekolah dasar memiliki arti penting bagi perkembangan anak,
karena menjadi tonggak penyangga bagi kokohnya perkembangan kepribadian, psikomotor,
kognitif, maupun sosialnya, termasuk mempersiapkan kepekaannya terhadap masalah lingkungan
guna meningkatkan literasi lingkungan peserta didik. Untuk itu, perlu dikembangkan pembelajaran
lingkungan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik tingkat sekolah dasar, dengan ciri
sebagai berikut: 1) pembelajaran lingkungan yang menanamkan perilaku cinta lingkungan; 2)
pembelajaran lingkungan yang mengintensifkan interaksi peserta didik dan sumber belajar; 3)
pembelajaran lingkungan yang dilakukan sambil bermain; 4) pembelajaran untuk pengembangan
potensi peserta didik; 5) pembelajaran lingkungan yang memberikan rasa aman pada peserta
didik; 6) pembelajaran lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu; 7) pembelajaran lingkungan
yang melibatkan peran serta masyarakat; dan 8) pembelajaran lingkungan yang bersifat tematik
berbasis lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan literasi lingkungan peserta didik
melalui aksi nyata pembiasaan perilaku ramah lingkungan dan berkelanjutan guna mengatasi
masalah lingkungan di sekolah dan komunitas sekitarnya, termasuk mempersiapkan kepekaannya
terhadap masalah lingkungan guna meningkatkan literasi lingkungan peserta didik. Pelaksanaan
kegiatan berupa audit lingkungan sekolah, melalui aktifitas eco-mapping lingkungan sekolah.
Audit yang dilakukan peserta didik, meliputi: 1) energi listrik; 2) sampah; 3) sumber air; 4)
kebisingan; dan 5) lingkungan hijau. Hasil aktifitas audit lingkungan sekolah dengan metode ecomapping, audit pada parameter sumber energi, sampah, air, dan lingkungan hijau sekolah,
didapatkan hasil bahwa dari semua parameter yang diobservasi, sekolah belum memanfaatkan
sumber-sumber lingkungan dengan optimal. Pengetahuan, kesadaran, dan perilaku terhadap
lingkungan pada siswa di tingkat sekolah dasar masih cukup rendah