ANALISIS ISI GAYA KOMUNIKASI NAJWA SHIHAB PADA CHANNEL YOUTUBE NAJWA SHIHAB (Studi Komparasi pada Episode “Eksklusif: Ganjar Pranowo dan Piala Dunia” dan “Gelap Terang 2020: Soal Korupsi Lobster, Susi: Saya Tidak Kaget (part7) – Mata Najwa”)

Caritza Tasya Audrey Elsa Noor Cholis. 2023. Analisis Isi Gaya Komunikasi Najwa Shihab Pada Channel Youtube Najwa Shihab (Studi Komparasi pada Episode “Eksklusif: Ganjar Pranowo dan Piala Dunia” dan “Gelap Terang 2020: Soal Korupsi Lobster, Susi: Saya Tidak Kaget (part7) – Mata Najwa”)
Kata Kunci: Gaya Komunikasi, Studi Komparasi, analisis isi Najwa Shihab, Ganjar Pranowo, Susi Pudjiastuti.
Penelitian ini didasari atas banyak masyarakat yang belum bisa membedakan bagaimana menggunakan gaya komunikasi berdasarkan situasi. Belakangan ini, terdapat fenomena di mana penggunaan bahasa informal yang cenderung kurang sopan digunakan dalam situasi formal, seperti wawancara kerja, kegiatan belajar mengajar, dan lain-lain. Padahal dalam sebuah wawancara misalnya, orang yang terlibat dalam perbincangan tersebut seringkali memiliki usia, pangkat serta posisi, atau status sosial yang berbeda. Penelitian ini memiliki fokus penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan gaya komunikasi pada dua video YouTube Najwa Shihab episode “Eksklusif: Ganjar Pranowo dan Piala Dunia” dan “Gelap Terang 2020: Soal Korupsi Lobster, Susi: Saya Tidak Kaget (part7) – Mata Najwa” Penelitian ini menggunakan teori gaya komunikasi Tubbs dan Moss. Teori Tubbs dan Moss dibagi menjadi enam klasifikasi, yaitu the controlling style, the equalitarian style, the structuring style, the dynamic style, the relinguishing style, dan the withdrawal style. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini berupa perbedaan dalam penggunaan gaya komunikasi Najwa Shihab pada sesama tokoh politik. Terlihat dari penerapan teori gaya komunikasi Tubbs & Moss Najwa shihab menggunakan gaya komunikasi controlling style pada video pertama dimana memiliki tujuan untuk menggiring jawaban yang sesuai dari isu yang dibahas dengan tokoh politik laki-laki dan equalitarian style pada video kedua yang terlihat ringan dari pembahasan dengan tokoh politik perempuan tetapi sama-sama dalam kondisi formal. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi dapat memengaruhi pandangan masyarakat secara umum dan juga dapat memahami pentingnya konteks pembahasan wawancara serta hubungan dalam berkomunikasi. Hal ini menggarisbawahi bahwa makna komunikasi tidak hanya tersirat dalam kata-kata, tetapi juga dalam cara kita berkomunikasi.