FORTUNA, TISTA AYU (2017) STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PASIEN BARU DENGAN BTA POSITIF PADA TAHAP LANJUTAN (Penelitian dilakukan di Poli Directly Observed Treatment Short-course dan Rekam Medik Kesehatan RSU Karsa Husada Batu) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017. Bachelors Degree (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.
|
Text
jiptummpp-gdl-tistaayufo-48385-1-pendahul-n.pdf Download (977kB) | Preview |
|
|
Text
jiptummpp-gdl-tistaayufo-48385-2-babi.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text
jiptummpp-gdl-tistaayufo-48385-3-babii.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
jiptummpp-gdl-tistaayufo-48385-4-babiii.pdf Download (258kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru.Pasien TB paru yang baru terdiagnosis dengan tes BTA positif menjalani pengobatan menggunakan OAT kategori I (2HRZE/4HR3). Pengobatan pada pasien TB dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap intensifdan tahap lanjutan. Tahap lanjutan pada pengobatan TB ditujukan untuk membunuh kuman TB yang bersifat persister yang dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan pada pasien. Tujuan:Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari pola penggunaan obat anti tuberkulosis pasien baru dengan BTA positif pada tahap lanjutanmeliputi jenis, dosis, efek samping dan hal lain terkait data laboratorium dan data klinik. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode deskriptif retrospektif. Hasil dan Kesimpulan:Pola penggunaan OAT pada pasien TB paru baru terdiagnosis adalahOAT-KDT pada 17 pasien (89%) dan OAT-Terpisah pada 2 pasien (11%). Pola penggunaan OAT yang paling banyak digunakan adalah 1x3 tablet 2KDT (Rifampisin 150mg dan Isoniazid 150mg) (3x seminggu) pada 12 pasien (57%). Sementara itu, untukpola penggunaan kombinasi OAT dengan antibiotik lain terdapat pada 1 pasien (4%) dimana 1x3 tablet 2KDT (3x dalam seminggu) dikombinasikan dengan Cotrimoxazol (1x960mg PO). Untuk pola terapi switch yang paling banyak adalah OAT-KDT menjadi OAT-Terpisah pada 2 pasien (34%).Efek samping dari penggunaan OATyang paling banyak adalah peningkatan transaminase dan mual, masing-masing pada 4 pasien (40%). Pengobatan pada pasien TB paru baru terdiagnosis dengan BTA positif ini telah sesuai dengan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.
Item Type: | Thesis (Bachelors Degree (S1)) |
---|---|
Student ID: | 201310410311097 |
Keywords: | Obat Anti Tuberkulosis (OAT), BTA positif, Tahap lanjutan. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Health Science > Department of Pharmacy (48201) |
Depositing User: | Ida Fitriani Noor |
Date Deposited: | 04 Jan 2019 02:47 |
Last Modified: | 04 Jan 2019 02:47 |
URI : | http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/42870 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |