ADI PUTRANTO, MAHENDRA (2007) PENGARUH BOBOT DAN KEDALAMAN PENANAMAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL SEMAI SENGON BUTO (Enterolobium cyclocarpum Jacq. Griseb). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.
|
Text
PENGARUH_BOBOT_DAN_KEDALAMANPENANAMAN_BENIH_TERHADAP_PERTUMBUHANAWAL_SEMAI_SENGON_BUTO.pdf Download (70kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh bobot dan kedalaman penanaman benih terhadap pertumbuhan awal semai sengon buto (E cyclocarpum Jacq. Griseb). Pelaksanaan penelitian berada di persemaian semi permanen Jurusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang dengan ketinggian 540 m dpl. Penelitian dilakukan mulai awal bulan bulan September sampai awal bulan November 2006. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 3 x 5 x 3 = 45 unit percobaan, yang terdiri dari dua faktor yaitu : faktor pertama adalah bobot benih (B) terdiri dari 3 level yaitu bobot benih ringan, bobot benih sedang, bobot benih besar. Faktor kedua adalah kedalaman penanaman (C) terdiri dari 5 level yaitu kedalamanan1,5 cm; 2 cm; 2,5 cm; 3 cm; 3,5 cm. Peubah yang diamati daya kecambah, prosentase tumbuh, tinggi semai, diameter semai, jumlah daun, panjang akar, bobot basah semai, bobot kering semai, indeks mutu semai. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), apabila terdapat pengaruh yang nyata dilakukan uji lanjut Duncan p = 0,05 untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang terbaik. Dari hasil peneltitian dan analisis menunjukkan bahwa perlakuan bobot benih besar > 90 gram ke atas (B3) memberikan pertumbuhan yang signifikan terhadap hampir semua peubah daya kecambah semai, prosentase tumbuh semai, tinggi semai, diameter semai, jumlah daun semai, panjang akar semai, bobot basah semai, bobot kering semai dan indeks mutu semai, hal ini jika dibandingkan dengan bobot benih kecil 0,50 – 0,70 gram (B1) ataupun bobot benih sedang 0,71 – 0,90 gram (B2). Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada semua tingkat kedalaman penanaman tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peubah pengukuran yang diamati. Hal ini berarti kedalaman 1,5 – 3,5 cm masih ideal untuk proses perkecambahan benih sengon buto ( E cyclocarpum. Jacq Griseb).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Faculty of Agriculture and Animal Husbandry > Department of Forestry (54251) |
Depositing User: | Zainul Afandi |
Date Deposited: | 30 Apr 2012 04:48 |
Last Modified: | 30 Apr 2012 04:48 |
URI : | http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/3379 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |