ANALISIS KEKERASAN SEKSUAL BERBASIS ELEKTRONIK DALAM UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL MENURUT MAQĀṢID ASY-SYĀRI’AH

Hadirnya UU TPKS salah satunya adalah untuk menjawab permasalahan yang saat ini tengah ramai dimasyarakat yakni kekerasan seksual yang dilakukan dengan media digital. Namun mengingat jumlah populasi penduduk di indonesia yang lebih banyak penganut agama islam, tentu menimbulkan pertanyaan, apakah aturan tersebut memiliki kemaslahatan sebagaimana dalam maqāṣid asy-syarī‟ah. Oleh karena itu penulis mengkaji dua hal yakni bagaimana bentuk KSBE dalam UU TPKS dan bagaimana KSBE dalam UU TPKS menurut maqāṣid asy-syarī‟ah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bentuk KSBE dan pandangannya dalam UU TPKS maqāṣid asy-syarī‟ah. Kontribusi penelitia ini terbagi menjadi dua yakni secara teoritis dan praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normative dengan bahan pendukungnya adalah kepustakaan. Hasil dari penelitian ini bahwa ada 3 bentuk KSBE dalam UU TPKS yakni dilarang tanpa hak merekam mengambil gambar yang bermuatan seksual tanpa izin yang menjadi objek perekaman, mentransmisikan dokumen elektronik bermuatan seksual diluar kehendak penerima, dan penguntitan online terhadap orang yang menjadi objek tersebut dengan tujuan seksual. Bentuk KSBE tersebut tidak sesuai dengan maqāṣid asy-syarī‟ah karena memiliki banyak kemudhorotan. Islam sendiri melarang perbuatan KSBE tersebut, dan adanya pengaturan KSBE pada dasarnya adalah demi kemaslahatan sehingga sesuai dengan maqāṣid asy-syarī‟ah meskipun penerapan nilai-nilai islam dalam UU TPKS masih bersifat tadarruj (bertahap), tidak keseluruhan.