ROHMATIN, AULIA RISQI (2015) PENGARUH EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia Merr.) TERHADAP PERBAIKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS X. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.
|
Text
36a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
36b.pdf Download (324kB) | Preview |
Abstract
Penyakit hepar menjadi masalah tersendiri bagi negara-negara maju dan berkembang. Selama ini, selalu dilakukan pengobatan ketika sudah jatuh korban tanpa adanya tindakan pencegahan. Bawang dayak merupakan tanaman tradisional yang memiliki khasiat meyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan flavonoid didalamnya diindikasi dapat berpengaruh dalam mencegah datangnya penyakit hepatitis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang dayak sebagai hepatoprotektor tikus yang diinduksi CCl4 dan mengetahui dosis yang efektif dalam meningkatkan daya tahan hepar. Jenis penelitian yang digunakan eksperimenal dengan sampel yang digunakan tikus putih jantan umur 2-3 bulan sejumlah 25 ekor degan berat badan berkisar 122-135 gram. Pemberian ekstrak Bawang Dayak secara oral dan induksi dengan injeksi intraperitoreal sehingga perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok 1) kontrol negatif (tanpa perlakuan), 2) kontrol positif dengan induksi CCl4 dosis 1,3 ml/kg BB ip, 3) perlakuan ekstrak bawang dayak dosis 90 mg/kg BB po (12,15 mg/2 ml/ekor/hari)+ induksi CCl4 dosis 1,3 ml/kg BB ip, 4) perlakuan ekstrak bawang dayak dosis 100 mg/kg BB po (13, 5 mg/2 ml/ekor/hari)+ induksi CCl4 dosis 1,3 ml/kg BB ip, 5) perlakuan ekstrak bawang dayak dosis 110 mg/kg BB po (14,85 mg/2 ml/ekor/hari)+ induksi CCl4 dosis 1,3 ml/kg BB ip, Perlakuan berlangsung selama 53 hari. Hari ke 54-57 tikus diinjeksi intra peritoneal CCl4. Pada hari ke 58 tikus putih dibedah dan diambil organ heparnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak memiliki pengaruh nyata terhadap gambaran histologi hepar tikus putih. Skor Kerusakan Hati (SKH) menunjukkan kelompok 1 memiliki gambaran sel yang bagus dengan sedikit steatosis, 2) Memiliki banyak steatosis sehingga banyak sel yang tertutupi oleh lemak, 3) Terdapat steatosis pada gambaran histologi sel namun lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok 2, 4) Terdapat beberapa steatosis dalam sel, namun sudah mengalamai perbaikan, 5) Mulai Nampak sel normal dengan steatosis yang mulai menurun. Dosis 110 mg/kg BB merupakan dosis yang paling efektif dibandingkan dengan dosis yang lain. Hasil dari penelitian ini diaplikasikan dalam bentuk video pembelajaran sehingga diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Faculty of Teacher Training and Education > Department of Biology Education (84205) |
Depositing User: | CKO Repository |
Date Deposited: | 21 Mar 2016 04:20 |
Last Modified: | 21 Mar 2016 04:20 |
URI : | http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/20879 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |